Superletusan Teori bencana Toba

Letusan Toba berlaku di lokasi Danau Toba di Indonesia, kira-kira 75000 ± 900 tahun Sebelum Kini (BP) menurut pentarikhan kalium argon.[5] Letusan ini merupakan yang terakhir dan terbesar dari empat letusan Toba semasa tempoh Kuarter, dan juga diiktiraf dari ufuk diagnostik abu, yang taf Toba yang termuda (YTT).[6] Ia mempunyai indeks letupan gunung berapi dianggarkan 8 (penarafan tertinggi mana-mana letusan yang diketahui di Bumi); ia memberikan sumbangan besar kepada kompleks kaldera 100 × 30 km.[7] Anggaran isipadu tebal-tebal (DRE) anggaran bagi letusan berbeza-beza antara 2000 km3 dan 3000 km3 - anggaran DRE yang paling biasa adalah 2800 km3 (kira-kira 7 × 1015 kg) dari magma meletus, di mana 800 km3 didepositkan sebagai jatuh abu.[8]

Jisim yang meletus adalah 100 kali lebih besar daripada letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah baru-baru ini, letusan Gunung Tambora tahun 1815 di Indonesia, yang menyebabkan "Tahun Tanpa Musim Panas" tahun 1816 di Hemisfera Utara.[9] Massa meletus Toba mendepositkan lapisan abu sekitar 15 sentimeter (5.9 in) tebal ke seluruh Asia Selatan. Selimut abu gunung berapi juga didepositkan di Lautan Hindi, dan Laut Arab, dan Laut China Selatan.[10] Teras laut dalam yang diperoleh dari Laut China Selatan telah memperluas jangkauan letusan yang diketahui, menunjukkan bahwa pengiraan 2800 km3 massa meletus adalah nilai minimum atau bahkan meremehkan.[11]

Rujukan

WikiPedia: Teori bencana Toba http://www.bbc.com/news/science-environment-223555... http://www.bradshawfoundation.com/journey/ http://www.bradshawfoundation.com/stanley_ambrose.... http://www.economist.com/surveys/displaystory.cfm?... http://www.livescience.com/29130-toba-supervolcano... http://www.livescience.com/48545-toba-supervolcano... http://www.sciencedaily.com/releases/1998/09/98090... http://www.sciencedaily.com/releases/2005/03/05031... http://www.sciencedaily.com/releases/2007/02/07021... http://www.sciencedaily.com/releases/2009/06/09060...